-->

Tuesday 6 November 2012

paralisis teluk buyat :Buyat Disease

news brain


Buyat Disease
Pada tahun 2005, di Teluk Buyat Sulawesi Utara. Sejak PT Newmont Minahasa Raya melakukan aktivitas pertambangan emas dan menggunakan merkuri sebagai bahan untuk mengendapkan emas, dan mengalirkan tailing (limbah tambang) sedalam 82m di perairan Teluk Buyat,  Banyak penduduk yang mengeluhkan benjolan-benjolan abnormal, pusing, kelumpuhan, dan penyakit kulit yang aneh. Pendapatan mereka juga menurun drastis karena tidak lagi banyak ikan yang bisa ditangkap
Beberapa survey independen dari beberapa LSM, melakukan pemeriksaan laboratorium pada endapan teluk buyat dan menemukan kadar merkuri hingga 1000 mikrogram/kg (Standar ASEAN 400 mikrogram/kg)
Seperti pada kasus Minamata, ada perang klaim hasil penelitian antara LSM dan PT NMR. Siapa yang benar?. Still remains mistery. Apapun itu penduduk Buyat akhirnya atas inisiatif sendiri pindah dari Teluk Buyat, mereka menghancurkan sendiri rumah-rumah yang telah mereka bangun dengan susah payah selama 10 tahun terakhir. Sebagian dari merekapun harus berganti profesi menjadi petani

Mercury and it’s biological threat – Routes of Action

Ada 3 macam bentuk dari Merkuri. Elemental mercury, Yaitu Merkuri yang masih dalam bentuk elemen atau logam, Anorganic mercury  yaitu merkuri dalam bentuk ikatan/senyawa garam anorganik, dan yang terakhir organic mercury yaitu ketika merkuri berikatan dengan alkil karbon. Masing-masing mempunyai sifat dan toksisitas yang berbeda bila masuk ke dalam tubuh manusia

Elemental Mercury

Elemental mercury mempunyai sifat sukar diserap oleh kulit, tidak larut air dan tidak larut lemak sehingga toksisitasnya akan rendah bila ditelan mentah-mentah.
Sebenarnya baru menjadi ancaman ketika elemental mercury itu karena pemanasan dosis tinggi, menguap dan kemudian masuk ke dalam paru-paru.
Risiko tinggi adalah pada saat letusan vulkanis, pembakaran batubara, crematorium dan juga pada pekerja pada pabrik semen, non ferrous metal production, Pabrik Baja.
Uap merkuri yang terhirup berpotensi menimbulkan emboli (pembuntuan) paru-paru, memicu alergi,  kelainan saraf dan sindroma neuropsikiatri seperti : Emosi yang labil, Nyeri kepala, tremor, nervous, rasa malu yang berlebihan, polineuropati, penurunan memori dan kognitif)
Merkuri elemental juga terdapat pada produk baterai koin, thermometer dan tensimeter air raksa, tambal gigi / amalgam. Seharusnya memang ada peraturan atau kebijakan dari pemerintah untuk mendaur ulang produk-produk seperti ini.sehingga tidak mencemari tanah atau ikut terbakar saat pembakaran sampah
Anorganic Mercury
Sifatnya larut air tapi tidak larut lemak dan dapat diserap melalui kulit. Saat tertelan 10% nya akan diserap melalui saluran cerna dan kemudian  dapat menimbulkan efek nefrotoksik atau keracunan berat pada ginjal
Anorganic mercury ini biasa digunakan pada pertambangan emas untuk membantu mengendapkan emas dan pabrik kimia seperti asetaldehide, asetilen, asam asetat sebagai katalis.

Mercury in cosmetics

Mercury (II) chloride juga digunakan pada beberapa produk krim pemutih (whitening cream). Kadarnya bahkan ada yang sampai 9000-60.000 kali dosis yang dianjurkan.
Di Indonesia, 26 November 2011 yang lalu BPOM mengumumkan 27 merk kosmetik yang terbukti mengandung Mercurous chloride, Asam retinoid, Rhodamin. 11 produk dari Jepang dan Cina, 8 produk local dan 6 tidak terdaftar secara resmi.
Efeknya kosmetik ini berpotensi menimbulkan bintik hitam, alergi, iritasi kulit, kerusakan permanen pada sistem saraf pusat (otak), ginjal, gangguan dan cacat janin (teratogenik).
Kosmetik ini biasanya menjanjikan efek putih dalam waktu yang singkat. Misalkan hanya dalam seminggu. Padahal sebenarnya ada Rebound Effect, artinya sesaat memang akan menjadi putih namun setelah pemakaian dihentikan kulit akan menjadi kusam/hitam dan timbul flek yang parah dan lebar.

Organic Mercury

Merkuri organik adalah yang paling toksik. Berasal dari Merkuri Anorganik yang kemudian diubah menjadi Metil merkuri oleh bakteri pada endapan dan air yang bersifat asam.
Organic mercury memiliki kelarutan yang tinggi terhadap lemak dan tersebar secara merata ke seluruh tubuh dan terakumulasi di otak, ginjal, liver, rambut dan kulit. Ia juga dapat melewati sawar darah-otak (Blood brain barrier), plasenta dan eritrosit sehingga menimbulkan gejala neurologis, teratogenik (cacat janin) dan meningkatkan kekentalan darah.

Fish Containing Mercury

Metil merkuri memiliki waktu paruh yang lama sehingga akan mengalami biomagnifikasi / bioakumulasi dari organism terkecil algae sampai tingkat tertinggi pada rantai makanan, yaitu ikan-ikan besar seperti hiu, King Mackerel, ikan pedang, lumba-lumba dsb.
Artinya jumlah konsentrasi merkuri terkecil ada pada algae dan terbesar misal pada ikan hiu.
Berikut daftar ikan dengan jumlah kandungan merkuri dan aturan untuk komsumsinya terutama pada ibu hamil atau menyusui
Merkuri terendah (<0 ppm="ppm" span="span">
Jenis Ikan            : Ikan teri, lele, udang, salmon, nila, white fish, trout, tuna kalengan
Aturan makan   : Bebas kapan saja
Merkuri sedang (0,09-0,29 ppm)
Jenis Ikan            : Cod Alaska, Halibut, lobster, trout laut
Aturan makan   : max 6x/bulan
Merkuri tinggi (0.3-0,49 ppm)
Jenis Ikan            : Ikan kerapu, Mackerel, Sea Bass, Blue fish, Big Tuna
Aturan makan   : max 3x/bulan
Merkuri tertinggi (>0,5 ppm)
Jenis Ikan            : King Mackerel, marlin, hiu, todak, tile fish
Aturan makan   : Sebaiknya dihindari

Thimerosal in vaccine – Controversy

Thimerosal adalah salah satu jenis dari merkuri yang digunakan sebagai anti bakteri dan pengawet dalam vaksin imunisasi terutama pada vaksin DPT, Influenza dan Hepatitis B
Thimerosal pernah dituduh sebagai penyebab autism dan didukung oleh beberapa penelitian. Akan tetapi IOM (Institute Of Medicine) yang terdiri dari kumpulan ahli dari berbagai disiplin ilmu kemudian melakukan penelitian di kisaran tahun 2003.
Hasilnya, dari 3 studi Epidemiologis (Hviid ; Miller ; Werstraeten) dan 2 studi control (Madsen ; Sters-Green) menyimpulkan bahwa TIDAK ADA HUBUNGAN antara pemberian vaksin dan kejadian autism. Karena autism 90% disebabkan oleh faktor genetic. Penelitian yang mengatakan ada hubungan lemah secara metodologis, mengadung penipuan dan terkesan tidak transparan
Akan tetapi walau tidak terbukti, para ilmuwan masih terus berusaha membuat vaksin yang bisa benar-benar tidak mengandung Thimerosal.

The Cure and Prevention

Chelation therapy

Prinsip dari chelation therapy adalah mengikat ion merkuri dan mengeluarkannya bersama feses/urine. Obat yang biasa dipakai adalah DMPS (2,3 dimercapto – 1 – propanesulfonic acid), Penicillamine, Dimercaprol, dan activated charcoal (karbon)

Recycle

Sebaiknya memang ada semacam daur ulang untuk limbah merkuri

Avoid high mercurial fishes

Pilihlah ikan yang kadar merkurinya paling rendah seperti lele, udang, tuna, salmon, tuna kalengan dan hindari yang kadarnya tinggi seperti pada hiu, King Mackerel, ikan todak dsb

No need to worry J

Merkuri memang sebuah ancaman yang cukup menakutkan, tapi tidak perlu menjadi kekhawatiran yang berlebihan. Intinya adalah pengawasan. Pemerintah beserta rakyat sebaiknya terus saling bahu membahu agar lingkungan tidak tercemar. Stay alert but no need to worry!
Semoga informasi sederhana ini bisa menjadi manfaat
Dedicated for my teacher : Mr. Budi Setiawan (@Bukik)
Hutang saya lunas ya Pak! hehe
Astu Anindya Jati, dr
Gresik, 25 April 2012
http://astumd.wordpress.com/tag/teluk-buyat/

pematangan budaa politik


Pematangan Budaya Politik dan Demokratisasi

Oleh Wayan Gede Suacana
BUDAYA politik biasanya berpusat pada imajinasi (pikiran dan perasaan) perseorangan, yang merupakan dasar semua tingkah laku politik masyarakat. Sementara sistem nilai yang hidup di tengah-tengah masyarakat merupakan komponen penting bagi pembentukannya yang merupakan refleksi terhadap orientasi, sikap dan perilaku politik masyarakat dalam merespons setiap objek dan proses politik yang sedang berjalan.
-----------------------
Para ilmuwan politik yang sangat berperanan dalam mengembangkan teori kebudayaan politik, seperti Gabriel Almond, Sidney Verba dan Lucian W.Pye, hampir setengah abad yang lampau telah merintis sebuah riset tentang keterkaitan antara budaya dan politik. Mereka menyatakan bahwa setiap proses politik senantiasa terjadi dalam lingkup budaya. Artinya, dalam jangka waktu tertentu akan selalu terjadi proses dialektika antara kehidupan politik di satu pihak dengan sistem nilai budaya masyarakat di pihak lain.
Budaya politik sendiri merupakan cerminan sikap khas warga negara terhadap sistem politik dan aneka ragam bagiannya, serta sikap terhadap peranan warga negara di dalam sistem politik itu. Oleh karena itu, ia tidak lain dari orientasi psikologis terhadap objek sosial -- dalam hal ini sistem politik -- yang kemudian mengalami proses internalisasi ke dalam bentuk orientasi yang bersifat kognitif (pemahaman dan keyakinan), afektif (ikatan emosional/perasaan) dan evaluatif (penilaian).
Budaya politik juga merupakan rangkaian kepercayaan, kebiasaan dan perilaku yang berkaitan dengan kehidupan politik. Ia pada hakikatnya merupakan lingkungan psikologis tempat kegiatan-kegiatan politik berlangsung yang memberikan rasionalisasi untuk menolak atau menerima sejumlah milai dan norma lainnya.
Dalam derajat yang tertinggi, budaya politik umumnya akan dapat membentuk aspirasi, obsesi, preferensi dan prioritas tertentu dalam menghadapi tantangan yang diakibatkan oleh perubahan politik. Dengan sikap dan orientasi seperti itu, disertai dengan adanya determinan nilai-nilai keunggulan lokal (local genius) maka akan dapat dijumpai berbagai tipe budaya politik lokal yang berbeda-beda di berbagai daerah.
Tipologi dan Pematangan
Apabila diikuti terminologi Almond dan Verba, maka dalam kehidupan masyarakat dapat dijumpai setidaknya tiga tipe budaya politik, yaitu masyarakat dengan budaya parokial, kawula, dan partisipan. Di dalam sebuah masyarakat di mana sikap dan orientasi politiknya sangat didominasi oleh karakteristik yang bersifat kognitif maka akan membentuk budaya politik yang parokial. Masyarakat sama sekali tidak menyadari untuk apa mereka melakukan kegiatan politik. Kesadaran kognitif politiknya terbatas pada pengetahuan bahwa kekuasaan politik memang ada dalam masyarakat, dan keikutsertaannya lebih banyak karena mobilisasi, solidaritas atau ikut-ikutan.
Dalam sebuah masyarakat yang mempunyai kecenderungan sikap dan orientasi politik dengan karakteristik yang bersifat efektif, maka akan membentuk budaya politik yang bersifat kaula. Masyarakatnya cenderung bersifat nrimo karena merasa tak mampu mengubah sistem politik, sehingga tiada jalan lain baginya kecuali patuh, setia dan mengikuti segala instruksi serta anjuran pemimpin politiknya.
Sementara masyarakat yang sangat dominan memiliki kompetensi politik yang tinggi, di mana warga masyarakat mampu memberikan evaluasi terhadap proses politik yang sedang berjalan, akan membentuk sebuah budaya politik yang partisipan. Masyarakat sudah mulai melibatkan diri secara intensif dalam berbagai kegiatan politik. Mereka bisa merupakan anggota aktif ormas atau parpol, atau anggota masyarakat biasa yang dapat menilai dengan penuh kesadaran baik sistem politik sebagai totalitas, masukan atau keluaran kebijakan pemerintah, maupun posisi dirinya sendiri dalam berpolitik.
Proses pematangan budaya politik, menurut Nazaruddin Sjamsuddin, pada dasarnya melibatkan tahap penyerasian antara budaya politik lokal dengan struktur politik nasional. Budaya politik lokal yang sudah kukuh -- karena telah ada jauh sebelum masa kemerdekaan -- akan diserasikan dengan struktur politik nasional yang baru tumbuh dan berkembang sejak kemerdekaan. Menurutnya, berbagai wujud budaya politik lokal yang ada pada dasarnya cukup mencerminkan bagaimana hubungan suatu daerah dengan pengaruh yang datang dari luar.
Budaya politik lokal yang ''berwarna keras'' melahirkan daerah yang tertutup terhadap pengaruh nilai-nilai dari luar, sekalipun nilai-nilai tersebut belum tentu bertentangan dengan nilai-nilai yang telah ada. Sebaliknya, budaya politik lokal yang ''berwarna lunak'' akan lebih bersifat terbuka, karena lebih mudah berinteraksi dengan masyarakat yang mempunyai nilai yang berbeda.
Budaya Politik Demokratis
Budaya politik lokal sampai dengan saat ini diyakini masih bersifat parokial di satu pihak dan kawula di pihak lain. Sebagian besar masyarakat lokal masih jauh tertinggal dalam hak dan kewajiban politiknya akibat pengalaman politik masa lalu, seperti imperialisme, feodalisme dan patrimonialisme. Hanya sebagian kecil elite politik, dan masyarakat (perkotaan) -- terbanyak di Jawa -- yang sudah memiliki budaya partisipan, karena ditopang oleh kemampuan sosial ekonomi dan tingkat pendidikan yang relatif tinggi.
Tipe budaya politik parokial kaula ini berkecenderungan melahirkan kecenderungan sikap dan perilaku yang sangat militan ketimbang toleran. Dalam tingkat militansi yang tinggi, perbedaan tidak diarahkan pada usaha musyawarah untuk mufakat, tetapi (bahkan) dianggap sebagai pertentangan pendapat dan keyakinan. Masalah perbedaan sering ''dipribadikan'' sehingga bersifat sangat sensitif, dapat membakar emosi dan menimbulkan konfrontasi.
Oleh karena itu, sebagai konsekuensinya, kalangan pemerintah dan wakil rakyat, baik di Pusat maupun Daerah, harus mengambil langkah-langkah strategis guna mewujudkan budaya politik demokratis/partisipan, yang mendukung terbentuknya sebuah sistem politik yang demokratis dan stabil. Kepentingan dan aspirasi rakyat harus menjadi pusat perhatian dalam pengambilan kebijakan pemerintah, sebab kalau tidak demikian rakyat akan mengalami deprivasi, sehingga menimbulkan kekecewaan.
Besar kemungkinan rakyat tidak memilih pemimpin yang dianggap tidak aspiratif dan reponsibel. Sebaliknya, kalau rakyat merasa tidak berkompeten untuk terlibat dalam proses politik, maka implikasinya peranan pemerintah dalam penyelenggaraan negara menjadi sangat dominan. Pada kondisi demikian, rakyat hanya menjadi sasaran kebijakan pemerintah dan menjadi subjek yang dapat dimanipulasi untuk kepentingan pemerintah.
Dalam studi yang dilakukan oleh Almond dan Verba ditemukan bahwa negara-negara yang mempunyai budaya politik yang sudah matang akan menopang demokrasi yang stabil. Sebaliknya, negara-negara yang memiliki derajat budaya politik yang belum matang tidak mendukung terwujudnya demokrasi yang stabil. Kematangan budaya politik tersebut ditunjukkan dengan peluang yang diberikan oleh negara kepada masyarakat untuk mandiri, sehingga memiliki tingkat kompetensi yang tinggi.
Demokratisasi dan budaya politik demokratis hanya bisa diciptakan setelah melalui proses sosialisasi politik. Proses ini mewariskan berbagai nilai politik dari satu generasi ke generasi berikutnya, lewat berbagai agen, seperti keluarga, teman sepergaulan, sekolah/perguruan tinggi, dan media massa yang menghasilkan individu mandiri. Walau demikian, demokratisasi yang kuat dan meluas serta perwujudan sistem politik yang demokratis dan stabil, tidak akan pernah muncul, bila budaya politik kita masih didominasi oleh pola hubungan yang bersifat hirarkis, patronage serta gejala neo-patrimonialisme.

Saturday 13 October 2012

as surah

news brain

لااله الا ا انت سبحا نک 

lailaahaillaintasubhanaka 

"tidak ada tuhanmelainkan  engkau  ya  allah , maha  suci allah "

 

almufradhat

n





المفرادت 

ews brain
news brain

Monday 30 April 2012

kumpulan pantun jenaka
news brain
karung hilang dikasih semen
ditinggal ayam satu kabur
gimana ente dibilang cemen
dikasih cendol malah kabu
berikut ini kumpulan pantun jenaka

Naik kebukit membeli lada
Lada sebiji dibelah tujuh
Apanya sakit berbini janda
Anak tiri boleh disuruh
Orang Sasak pergi ke Bali
Membawa pelita semuanya
Berbisik pekak dengan tuli
Tertawa si buta melihatnya
Jalan-jalan ke rawa-rawa
Jika capai duduk di pohon palm
Geli hati menahan tawa
Melihat katak memakai helm
Mari dik mari makan kuaci
Boleh dimakan asin kulitnya
Katanya kamu pandai bernyanyi
Perutku sakit mendengarnya
Beli bandeng
di malaysia
Gue ganteng
kayak pasia (wkwkw, pasha ungu)
Bunga mawar jangan di bungkus
kalau dibungkus hilang sarinya,
punya pacar jangan diputus
kalau diputus sakit hatinya
Hujan turun rintik-rintik
Duduk berdua di teras rumah
Ingin punya cewek cantik
Syaratnya rumah dan mobil mewah
Ke Palembang beli empek-empek
Jangan lupa kasih cuka.
Hidungmu itu memang pesek
Makanya gak ada yang suka (wah menghina banget ya,wkwkw)

Wednesday 11 April 2012

news brainhghgh

semua tentang kita

waktu terasa smakin berlalu
ടിന്ഗ്ഗല്കാന്‍ бјхбднф ,;сд,ф кита,лкј,л νηβνηβφ γηνγκ γνβ ቭብቭ ቭ በ 

Pernyataan Majemuk
Logika merupakan sistem matematika artinya memuat unsur-unsur yaitu pernyataan-oernyataan dan operasi-operasi yang didefinisikan. Operasi-operasi yang akan kita temui berupa kata sambung logika(conective logic):
clip_image002[4] : Merupakan lambang operasi untuk negasi
clip_image004[6] : Merupakan lambang operasi untuk konjungsi
clip_image006 : Merupakan lambang operasi untuk disjungsi
clip_image008 : Merupakan lambang operasi untuk implikasi
clip_image010 : Merupakan lambang operasi untuk biimplikasi
1) Negasi (Ingkaran) Sebuah Pernyataan
Dari sebuah pernyataan tunggal (atau majemuk), kita bisa membuat sebuah pernyataan baru berupa “ingkaran” dari pernyataan itu. “ingkaran” disebut juga “negasi” atau “penyangkalan”. Ingkaran menggunakan operasi uner (monar) “clip_image002[5]” atau “clip_image012[4]”.
Jika suatu pernyataan p benar, maka negasinya clip_image002[6]p salah, dan jika sebaliknya pernyataan p salah, maka negasinya clip_image002[7]p benar.
Definisi tersebut dinyatakan dalam tabel sebagai berikut:
B = benar
S = salah
Perhatikan cara membuat ingkaran dari sebuah pernyataan serta menentukan nilai kebenarannya!
1. p : kayu memuai bila dipanaskan (S)
-p: kayu tidak memuai bila dipanaskan (B)
2. r : 3 bilangan positif (B)
-r : (cara mengingkar seperti ini salah)
3 bilangan negatif
(seharusnya) 3 bukan bilangan positif (S)
2) Pernyataan Majemuk
Pernyatan majemuk adalah pernyataan baru yang dibentuk dengan merantgkaikan pernyataan-pernyataan tunggal dengan kata sambung logika.
Contoh:
clip_image023 disebut konjungsi
clip_image025 disebut disjungsi
clip_image027 disebut Implikasi
clip_image029 disebut biimplikasi
3) Konjungsi (clip_image023[1])
Konjungsi dua pernyataan p dan q bernilai benar hanya jika kedua pernyataan komponennya bernilai benar. Dan jika salah satu atau kedua pernyataan komponennya salah, maka konjungsi itu salah.
Dengan tabel kebenaran
Contoh:
1. p : 5 bilangan prima (B)
q : 5 bilangan ganjil (B)
clip_image023[3] : 5 bilangan prima dan ganjil (B)
4) Disjungsi/ Alternasi (clip_image025[1])
Disjungsi dari dua buah pernyataan p dan q bernilai benar asal salah satu atau kedua pernyataan komponennya benar. Dan jika kedua pernyataan komponennya salah, maka konjungsi itu salah. (Disjungsi seperti ini disebut disjungsi inklusif)
Dengan tabel kebenaran

Contoh:
1. p : 1 akar persamaan clip_image039 (B)
q : -1 akar persamaan clip_image039[1] (B)
clip_image025[3] : 1 atau -1 akar persamaan clip_image039[2] (B)